Woiwnews.com – Dalam upaya mengurangi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di wilayah Bali, pemerintah tengah menyusun rencana pengoperasian transportasi berbasis air berupa taksi air atau water taxi. Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dan wisatawan, terutama di kawasan Bali Selatan yang menjadi pusat aktivitas pariwisata.
Kolaborasi Antar-Kementerian untuk Peningkatan Infrastruktur
Gubernur Bali, Wayan Koster, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait inisiatif ini. Kementerian Perhubungan menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyediaan serta pengoperasian taksi air tersebut. Layanan ini direncanakan akan difokuskan pada rute dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung. Dengan adanya moda transportasi baru ini, diharapkan masyarakat memiliki lebih banyak opsi dalam menentukan cara perjalanan mereka, baik melalui jalur darat maupun laut.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi mengadakan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Widiyanthi Putri Wardhana guna membahas langkah kolaboratif dalam meningkatkan infrastruktur transportasi di destinasi wisata unggulan. Salah satu fokus utama adalah pengembangan transportasi berbasis air untuk meningkatkan mobilitas wisatawan serta memperkuat konektivitas antarwilayah.
Pemerintah menilai keberadaan taksi air akan berkontribusi signifikan dalam mengurangi waktu tempuh dari bandara menuju sejumlah destinasi wisata utama di Bali, seperti Pantai Kuta, Legian, Seminyak, Canggu, hingga Uluwatu. Selain itu, transportasi ini diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas di jalur darat, yang selama ini menjadi salah satu permasalahan utama di Bali.
Uji Coba dan Efisiensi Waktu Tempuh
Sebagai langkah awal implementasi proyek ini, telah dilakukan uji coba menggunakan jukung atau perahu tradisional untuk mengukur efisiensi layanan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa perjalanan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Uluwatu dapat ditempuh dalam waktu sekitar 35 hingga 40 menit menggunakan perahu tradisional. Dengan penerapan taksi air yang lebih modern dan bertenaga, waktu tempuh diharapkan dapat dipersingkat menjadi sekitar 25 hingga 30 menit.
Selain pengoperasian taksi air, pemerintah juga tengah mengeksplorasi opsi lain untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di destinasi wisata utama. Salah satunya adalah rencana pengoperasian seaplane di beberapa lokasi strategis seperti Bali, Labuan Bajo, dan Sumba. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat akses ke destinasi wisata prioritas serta mendukung pertumbuhan industri pariwisata berbasis kelautan atau marine tourism di Indonesia.
Apresiasi Terhadap Kinerja Kementerian Perhubungan
Kementerian Pariwisata turut mengapresiasi keberhasilan Kementerian Perhubungan dalam menyelenggarakan layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 yang dinilai berjalan dengan lancar dan sukses. Pemerintah berharap sinergi antara sektor transportasi dan pariwisata dapat terus diperkuat guna menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan di Indonesia.
Meskipun rencana pengoperasian taksi air ini menjanjikan berbagai manfaat, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah memastikan bahwa infrastruktur pendukung, seperti dermaga dan fasilitas penunjang lainnya, siap untuk mendukung operasional taksi air. Selain itu, aspek keselamatan dan keamanan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini.
Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku industri pariwisata mengenai manfaat dan cara kerja taksi air. Hal ini penting untuk memastikan bahwa layanan ini dapat diterima dan dimanfaatkan secara optimal oleh semua pihak. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai stakeholder, diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi pariwisata dan perekonomian Bali.
Rencana pengoperasian taksi air di Bali merupakan langkah inovatif yang diambil pemerintah untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas layanan transportasi bagi wisatawan. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, serta kolaborasi antar-kementerian, diharapkan proyek ini dapat segera terwujud dan memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan pariwisata Indonesia.