Woiwnews.com – Arab Saudi mencatatkan sejarah baru dengan mengadakan peragaan busana baju renang pertama pada Jumat, 18 Mei 2024. Acara ini merupakan bagian dari upaya negara tersebut untuk membuka diri dan memperkenalkan reformasi sosial yang progresif, yang dipelopori oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman melalui program Visi 2030.
Peragaan busana ini berlangsung di tepi , yang terletak di lepas pantai barat Arab Saudi. Resort ini adalah bagian dari proyek besar Red Sea Global, yang menjadi pusat dari program reformasi ekonomi dan sosial kerajaan tersebut. Acara ini menampilkan karya-karya desainer Maroko, Yasmina Qanzal, yang menggabungkan elemen tradisional dengan desain modern.
Yasmina Qanzal, dalam wawancaranya dengan AFP, menyatakan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam momen bersejarah ini. “Negara ini memang sangat konservatif, namun kami berusaha menampilkan pakaian renang elegan yang mewakili dunia Arab,” kata Qanzal. Ia juga menyebutkan bahwa ketika tiba di Arab Saudi, mereka menyadari betapa pentingnya acara ini karena merupakan yang pertama kali diadakan di negara tersebut. “Ini adalah suatu kehormatan bagi kami,” tambahnya.
Acara ini merupakan bagian dari Pekan Mode Laut Merah yang perdana, yang berlangsung di resor mewah di Pulau Ummahat. Fashion show ini menampilkan berbagai model yang memperagakan setelan baju renang one-piece dengan nuansa warna merah, krem, dan biru. Desain-desain ini menunjukkan perpaduan antara tradisi dan inovasi, dengan model-model yang berani memperlihatkan bahu dan beberapa bagian perut mereka, sesuatu yang jarang terlihat di Arab Saudi.
Salah satu model yang berpartisipasi menyatakan kegembiraannya dapat terlibat dalam acara ini. “Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Kami merasa seperti bagian dari sejarah,” ujarnya. “Kami berharap ini menjadi langkah awal untuk lebih banyak lagi acara seperti ini di masa depan.”
Fashion show ini menandai perubahan signifikan dalam masyarakat Arab Saudi, yang sebelumnya dikenal sangat konservatif dan membatasi pakaian perempuan dengan jubah abaya yang menutupi seluruh tubuh. Reformasi sosial ini mencerminkan keinginan kerajaan untuk membuka diri terhadap dunia dan mengadopsi nilai-nilai modern, sambil tetap mempertahankan identitas budaya mereka.
Acara ini juga menarik perhatian dari berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun internasional. Banyak yang melihat ini sebagai tanda positif dari perubahan yang sedang terjadi di Arab Saudi. “Ini adalah langkah maju yang besar. Kami sangat mendukung inisiatif seperti ini yang menunjukkan bahwa Arab Saudi siap untuk berubah dan berkembang,” kata seorang pengamat mode internasional.
Dengan adanya peragaan busana baju renang ini, Arab Saudi menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan mengadopsi nilai-nilai global, sambil tetap menghormati tradisi dan budaya mereka. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana negara tersebut berusaha menyeimbangkan antara modernisasi dan pelestarian identitas lokal.
Kesuksesan acara ini diharapkan dapat membuka jalan bagi lebih banyak inisiatif serupa di masa mendatang, serta memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pusat mode dan budaya di Timur Tengah. Dengan langkah-langkah progresif seperti ini, Arab Saudi tidak hanya menunjukkan kepada dunia bahwa mereka siap untuk berubah, tetapi juga memberikan inspirasi bagi negara-negara lain di kawasan ini untuk mengikuti jejak mereka.
Peragaan busana baju renang pertama ini bukan hanya tentang mode, tetapi juga tentang perubahan sosial dan keberanian untuk melangkah maju. Ini adalah awal dari babak baru dalam sejarah Arab Saudi, yang menjanjikan masa depan yang lebih inklusif dan dinamis.
Baca juga: Polisi Tetapkan Adi Pradita Sebagai Tersangka Teror dan Pelecehan Seksual
Sumber: Liputan6.