Woiwnews.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berinovasi dalam menyediakan fasilitas yang memudahkan perjalanan bagi penumpang, salah satunya melalui teknologi face recognition di pintu boarding. Fitur ini kini telah tersedia di 20 stasiun besar yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera, termasuk yang terbaru di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Lempuyangan. Layanan ini diharapkan mampu mempercepat proses boarding sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang.
Face recognition adalah sistem verifikasi identitas yang menggunakan kamera untuk memindai wajah penumpang dan mencocokkannya dengan data tiket serta status vaksinasi mereka. Proses verifikasi melalui face recognition hanya memakan waktu satu detik, sehingga antrean dapat terurai dengan lebih cepat. “Proses verifikasi penumpang dengan face recognition hanya memerlukan satu detik, sehingga memperlancar antrean dan proses boarding,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, dalam keterangan resmi pada Jumat (1/11/2024).
Penggunaan teknologi ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk menghadirkan perjalanan kereta api yang lebih efisien, sejalan dengan kebutuhan pelanggan yang semakin tinggi akan layanan yang mudah dan cepat. Layanan face recognition sudah dapat dinikmati di sejumlah stasiun utama, seperti Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, hingga Stasiun Medan di Sumatera.
Baca juga: Penyanyi Legendaris Dina Mariana Berpulang Setelah Perjuangan Panjang Melawan Kanker Rahim
Guna meningkatkan kemudahan akses, KAI juga menyediakan layanan pendaftaran face recognition melalui aplikasi Access by KAI. Proses ini memungkinkan pelanggan untuk mendaftarkan wajah mereka sebelum melakukan perjalanan, sehingga mempersingkat waktu ketika tiba di stasiun. “Kami kini menyediakan pendaftaran untuk layanan face recognition melalui aplikasi Access by KAI untuk mempermudah pelanggan dalam mengakses layanan yang sederhana, mudah, dan efisien,” jelas Anne.
Cara mendaftar face recognition di aplikasi ini cukup sederhana. Pengguna cukup membuka aplikasi Access by KAI, memilih opsi Registrasi Face Recognition, membaca syarat dan ketentuan, lalu mengunggah foto selfie serta foto KTP. Setelah data terverifikasi, pelanggan sudah bisa menggunakan layanan ini di stasiun-stasiun yang menyediakan fasilitas face recognition.
Seiring dengan peningkatan kualitas layanan, PT KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang yang signifikan pada tahun 2024. Hingga September 2024, KAI berhasil melayani total 338.147.389 penumpang. Angka tersebut terdiri dari 38.667.118 penumpang kereta api jarak jauh, 275.768.006 penumpang KAI Commuter, 4.178.617 penumpang KAI Bandara, dan 14.653.832 penumpang LRT Jabodebek, serta layanan KAI Wisata dan Whoosh.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, terjadi peningkatan sebesar 8,46% untuk penumpang KA jarak jauh dan lokal. Anne Purba mengungkapkan bahwa tren positif ini menjadi pendorong bagi KAI untuk terus melakukan inovasi demi meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang. “Hingga bulan September 2024, KAI berhasil melayani penumpang KA jarak jauh dan lokal sebanyak 38.667.118, meningkat 8,46 persen dibandingkan periode yang sama di 2023,” jelas Anne.
Anne menegaskan bahwa KAI akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan perjalanan, baik melalui teknologi maupun perbaikan sistem. Inovasi seperti face recognition ini juga mendukung komitmen KAI terhadap keberlanjutan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu untuk menjadi moda transportasi pilihan yang ramah lingkungan dan hemat energi.
“KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan melalui inovasi yang konsisten. Kami juga berfokus pada keberlanjutan sesuai dengan SDGs untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan, hemat, dan efisien,” pungkas Anne.
Dengan inovasi seperti face recognition, KAI menunjukkan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan penumpang modern, menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, aman, dan efisien. Langkah ini diharapkan tidak hanya mempercepat proses boarding, tetapi juga membawa layanan transportasi Indonesia ke standar internasional.